Jumat, 02 Januari 2015
Etika Manajerial
Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain—seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
Keterampilan Manajer
1. Keterampilan Konseptual
Kemampuan dalam membuat konsep, ide, dan gagasan untuk menjalankan rencana kegiatan. Termasuk juga memiliki visi yang jauh ke depan, misi yang jelas, program kerja yang real, strategi, dan terus menjaga nilai competative advantage sebuah organisasi. Kemudian ide atau gagasan tersebut dijabarkan mejadi rencana kerja untuk mewujudkan tujuan organisasi. Proses ini biasa disebut dengan proses perencanaan atau planning. Biasa diperlukan untuk manajer tingkat atas.
2. Keterampilan Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi secara baik dengan banyak orang, disebut juga keterampilan kemanusiaan. Seorang manajer harus memiliki sifat komunikasi persuasif, yaitu bersifat mengayomi dan bersahabat kepada bawahan, saling menghormati kepada rekan kerja, dan bersifat melayani kepada atasan dan customer agar semua orang merasa dihargai dan dapat menjadi tim yang sukses dalam mewujudkan visi tersebut. Diperlukan untuk semua tingkatan manajer, atas, menengah, ataupun bawah.
3. Keterampilan Teknis
Kemampuan dalam menjalankan pekerjaan dengan menguasai suatu bidang, misalnya menjalankan program atau memperbaiki sesuatu. Dengan kemampuan ini akan tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal. Diperlukan untuk manajer tingkat bawah.
4. Keterampilan Manajemen Waktu
Kemampuan untuk menggunakan waktu secara bijaksana. Manajer harus dapat mengalokasikan waktu agar mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan dalam membuat skala prioritas. Diperlukan untuk semua tingkatan manajer.
5. Keterampilan Mengambil Keputusan
Kemampuan untuk mendefinisikan masalah, memandangnya secara keseluruhan dan komprehensif, dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Langkah dalam membuat keputusan yang baik adalah pertama mendefinisikan masalah dan berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih yang dianggap paling baik. Dan terakhir mengimplementasikan alternatif yang telah dipilih serta mengawasi agar tetap dijalur yang benar. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk manajer tingkat atas.
6. Keterampilan Kepemimpinan
Kemampuan untuk mengepalai dan menjadi panutan bagi bawahannya. Memiliki sikap yang tegas, berani, bijaksana, dan berkomitmen atau tidak mudah dipengaruhi. Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan terhadap lingkungannya yang akan menciptakan teamwork yang solid. Diperlukan untuk semua tingkatan manajer.
Kemampuan dalam membuat konsep, ide, dan gagasan untuk menjalankan rencana kegiatan. Termasuk juga memiliki visi yang jauh ke depan, misi yang jelas, program kerja yang real, strategi, dan terus menjaga nilai competative advantage sebuah organisasi. Kemudian ide atau gagasan tersebut dijabarkan mejadi rencana kerja untuk mewujudkan tujuan organisasi. Proses ini biasa disebut dengan proses perencanaan atau planning. Biasa diperlukan untuk manajer tingkat atas.
2. Keterampilan Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi secara baik dengan banyak orang, disebut juga keterampilan kemanusiaan. Seorang manajer harus memiliki sifat komunikasi persuasif, yaitu bersifat mengayomi dan bersahabat kepada bawahan, saling menghormati kepada rekan kerja, dan bersifat melayani kepada atasan dan customer agar semua orang merasa dihargai dan dapat menjadi tim yang sukses dalam mewujudkan visi tersebut. Diperlukan untuk semua tingkatan manajer, atas, menengah, ataupun bawah.
3. Keterampilan Teknis
Kemampuan dalam menjalankan pekerjaan dengan menguasai suatu bidang, misalnya menjalankan program atau memperbaiki sesuatu. Dengan kemampuan ini akan tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal. Diperlukan untuk manajer tingkat bawah.
4. Keterampilan Manajemen Waktu
Kemampuan untuk menggunakan waktu secara bijaksana. Manajer harus dapat mengalokasikan waktu agar mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan dalam membuat skala prioritas. Diperlukan untuk semua tingkatan manajer.
5. Keterampilan Mengambil Keputusan
Kemampuan untuk mendefinisikan masalah, memandangnya secara keseluruhan dan komprehensif, dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Langkah dalam membuat keputusan yang baik adalah pertama mendefinisikan masalah dan berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih yang dianggap paling baik. Dan terakhir mengimplementasikan alternatif yang telah dipilih serta mengawasi agar tetap dijalur yang benar. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk manajer tingkat atas.
6. Keterampilan Kepemimpinan
Kemampuan untuk mengepalai dan menjadi panutan bagi bawahannya. Memiliki sikap yang tegas, berani, bijaksana, dan berkomitmen atau tidak mudah dipengaruhi. Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan terhadap lingkungannya yang akan menciptakan teamwork yang solid. Diperlukan untuk semua tingkatan manajer.
Langganan:
Postingan (Atom)