Minggu, 04 Januari 2015

Klasifikasi Rencana



5 Dasar Klasifikasi Rencana

1. Bidang Fungsional (Functional Area)
    Mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia. Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misal rencana produksi akan meliputi perencanaan kebutuhan bahan, scheduling produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya. Sedangkan rencana pemasaran berisi target penjualan dan program promosi.

2. Tingkatan Organisasional (Organizational Level) 
    Mencakup keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi. Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda pada setiap tingkatan. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada perencanaan suatu satuan kerja organisasi.

3. Karakteristik Rencana (Characteristic of the plans)
    Meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif. Misal rencana pengembangan produksi biasanya lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.

4. Waktu (Time)
     Meliputi:
- Jangka Pendek (1 Tahun), misal: jadwal penggunaan sumber daya.
- Jangka Menengah (1-5 Tahun), misal: laba pertumbuhan dalam usaha untuk perbaikan laba.
- Jangka Panjang (>5 Tahun), misal: produk penyesuaian tujuan dan perubahan strategi, memperkirakan penjualan pada masa yang akan datang dengan neraca laba/rugi sehingga dapat menetapkan program.

5. Unsur-unsur Rencana (Activities
    Dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan, dan sebagainya. Meliputi berbagai tingkatan dan setiap tingkatan merupakan bagian dari tingkatan yang lebih tinggi. Berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, seperti program periklanan, prosedur seleksi personalia, anggaran penelitian dan pengembangan, dan seterusnya. 


   

Tujuan dan Manfaat Perencanaan

   Proses perencanaan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajer. Pada manajer puncak dibutuhkan perencanaan jangka panjang dan strategi-strategi organisasi. Sedangkan pada manajemen bawah hanya dibutuhkan perencanaan jangka pendek dan pada kelompok kerja (unit). Berikut adalah tujuan dan manfaat perencanaan.

Tujuan perencanaan:
1. Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam proses pengontrolan dan pengevaluasian
2. Memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan non-manajerial
3. Mengurangi ketidakpastian
4. Meminimalisir pemborosan

Manfaat Perencanaan:
1. Membantu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama
3. Membantu untuk memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat
6. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi 
7. Pemilihan berbagai alternatif terbaik
8. Standar pelaksanaan dan pengawasan
9. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
10. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
11. Sebagai alat untuk memudahkan koordinasi dengan pihak terkait
12. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami
13. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
14. Menghemat waktu, usaha, dan dana



Perencanaan dalam Manajemen

Definisi

     Salah satu fungsi dasar dalam manajemen adalah planning atau perencanaan. Perencanaan diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan mencapai hasil yang diinginkan.

    Perencanaan merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan cara pencapaiannya. Setiap organisasi perlu membuat suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggaran. 

    Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

    Perencanaan sangat dibutuhkan terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat. 

Perencanaan dilakukan untuk mencapai:

- Protective Benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan    terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
- Positive Benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.



sumber