1. Functional Manajer (Manajer Fungsional)
Yaitu manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional perusahaan saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain.
Contoh: - Manajer Keuangan
- Manajer Pemasaran
- Manajer Akuntansi
- Manajer Operasional
- Manajer HRD
2. General Manajer (Manajer Umum)
Yaitu manajer yang memiliki tanggung jawab atas seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai seluruh atau beberapa manajer fungsional. Pada perusahaan berskala kecil diperlukan cukup satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan besar diperlukan beberapa manajer umum yang bertanggungjawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Selasa, 30 Desember 2014
Tingkatan Manajemen
1. Top Manajemen (Manajemen Puncak)
Dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan, mengarahkan, dan membuat strategi perusahaan. Keahlian yang dimiliki adalah keahlian konseptual, yaitu keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Yang termasuk dalam tingkatan ini antara lain CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
2. Middle Manajemen (Manajemen Tingkat Menengah)
Mencakup semua manajemen yang berada diantara manajemen lini pertama dan manajemen puncak. Bertugas menjadi penghubung antara manajer puncak dan manajer lini pertama serta bertanggungjawab melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya tujuan. Keahlian yang dimiliki adalah keahlian interpersonal, yaitu keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama, dan memotivasi orang lain. Yang termasuk dalam tingkatan ini antara lain kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik atau manajer divisi.
3. First Line Manajemen (Manajemen Lini Pertama)
Dikenal pula dengan istilah manajer operasional atau manajemen tingkatan paling rendah. Bertanggungjawab untuk menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi dengan cara memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Keahlian yang dimiliki adalah keahlian teknis, yaitu keahlian yang mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Yang termasuk dalam tingkatan ini antara lain supervisor, manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen atau mandor (foreman).
Tugas Manajer
1. Merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
2. Meramalkan hal yang akan terjadi bila mengerjakan suatu pekerjaan.
3. Menyusun personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru, pelatihan, dan pengembangan tugas.
4. Mampu mengambil keputusan yang tepat.
5. Memberi bimbingan, saran, dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan agar dilaksanakan dengan baik dan benar.
6. Menyelaraskan tugas agar tidak terjadi kekacauan dengan cara menghubungkan dan meyatupadukan pekerjaan bawahan.
7. Mengatasi masalah yang terjadi.
8. Memberi dorongan, semangat, dan inspirasi kepada bawahan agar mengerjakan tugas yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Menyusun struktur organisasi, tugas, dan fungsinya.
10. Mengarahkan bawahan agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan bekerja dengan efektif dan efisien.
11. Mengawasi cara kerja bawahan untuk menjamin bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai rencana.
12. Mendengarkan keluhan dan merespon usulan bawahan dalam pekerjaan.
13. Mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan bawahan dan pihak luar.
2. Meramalkan hal yang akan terjadi bila mengerjakan suatu pekerjaan.
3. Menyusun personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru, pelatihan, dan pengembangan tugas.
4. Mampu mengambil keputusan yang tepat.
5. Memberi bimbingan, saran, dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan agar dilaksanakan dengan baik dan benar.
6. Menyelaraskan tugas agar tidak terjadi kekacauan dengan cara menghubungkan dan meyatupadukan pekerjaan bawahan.
7. Mengatasi masalah yang terjadi.
8. Memberi dorongan, semangat, dan inspirasi kepada bawahan agar mengerjakan tugas yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Menyusun struktur organisasi, tugas, dan fungsinya.
10. Mengarahkan bawahan agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan bekerja dengan efektif dan efisien.
11. Mengawasi cara kerja bawahan untuk menjamin bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai rencana.
12. Mendengarkan keluhan dan merespon usulan bawahan dalam pekerjaan.
13. Mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan bawahan dan pihak luar.
Senin, 08 Desember 2014
Pengertian Manajer
Manajer adalah seseorang yang memiliki wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan, serta mengatur orang lain (bawahan) dalam berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan dan bertanggung jawab atas pekerjaannya tersebut.
Peranan manajer dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena ia menjadi motivator bagi bawahannya dan salah satu ujung tombak dari keberhasilan perusahaannya. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan dan keamanan informasi yang baik serta dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan serta meningkatkan eksistensi perusahaan di tengah-tengah lingkungannya.
Tugas utama seorang manajer adalah mengkoordinasi. Jika seorang manajer tidak dapat mengkoordinasikan bawahannya maka proses tercapainya tujuan akan terhalang bahkan tidak bisa tercapai. Ia harus memiliki tanggung jawab yang tinggi atas kepemimpinannya agar bisa menjadi panutan bagi bawahannya. Ia juga harus memiliki kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang teknologi, bisnis, dan tentu saja manajemen. Dengan begitu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, manajer harus memiliki jiwa kepemimpinan dan berbagai kompetensi yang kompleks agar dapat menjadi panutan bagi orang-orang dibawahnya.
Menjadi seorang manajer tentu bukanlah hal yang mudah, perlu pengalaman bertahun-tahun serta jam terbang pada bidang keilmuan yang mencukupi untuk bisa menjadikan dia pantas disebut dan diangkat menjadi seorang manajer. Seorang manajer harus mampu mengatasi masalah dan mampu meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil. Dan manajer yang baik adalah dia yang mau mendengarkan keluhan serta menerima masukan dari bawahannya.
Sumber
Selasa, 02 Desember 2014
Prinsip-prinsip Manajemen
Pengertian
Prinsip adalah suatu pernyataan kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir atau melakukan kegiatan. Prinsip manajemen adalah suatu dasar yang merupakan pernyataan kebenaran yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas memimpin suatu usaha kerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Prinsip manajemen merupakan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol
Menurut Henry Fayol, seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur, dalam arti perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi dan situasi yang berubah-ubah. Prinsip-prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari:
1. Pembagian Kerja (Division of Work)
Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelenggaraan kerja. Seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian pekerja sehingga pelaksanaan kegiatan kerja dapat berjalan dengan efektif. Pembagian kerja harus rasional (objektif), bukan emosional (subjektif) yang didasarkan atas dasar like and dislike. Oleh karena itu dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Dengan begitu pelaksanaan kerja akan lebih stabil, lancar, dan efisien.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab haruslah seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Makin kecil wewenang maka makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya. Karyawan harus dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang diikuti pertanggungjawaban. Namun jika ada kegagalan dalam suatu usaha, kesalahan bukan terletak pada karyawan tersebut melainkan pada manajer puncak. Sebab yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terbesar adalah manajer puncak. Maka dari itu seorang manajer puncak harus memiliki keahlian dan sikap kepemimpinan yang baik agar wewenang yang ada padanya tidak menjadi bumerang.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya maka disiplin akan hilang. Oleh karena itu pemegang wewenang harus dapat mananamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab serta pembagian kerja.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja berjalan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggungjawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang diterima oleh seorang karyawan tidak boleh diberikan oleh lebih dari satu orang atasan karena dapat merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
5. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)
Kesatuan pengarahan berkaitan erat dengan pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, serta disiplin. Kesatuan pengarahan bergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Diperlukan alur yang yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pelaksanaan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Karena bisa saja dalam pelaksanaan kerja terdapat dua perintah yang menimbulkan arah yang berlawanan.
6. Mengutamakan Kepentingan Organisasi diatas Kepentingan Sendiri (Top Priority to The Interests of The Organization in Its Own Interests)
Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Setiap karyawan harus memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadai sebenarnya bergantung pada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Hal ini merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar demi tercapainya tujuan dengan baik. Prinsip pengabdain kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki displin yang tinggi.
7. Pemberian Upah Gaji Karyawan (Remuneration of Personnel)
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh sebab itu sistem penggajian karyawan harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan dapat bekerja dengan tenang dan berkeinginan untuk membuat prestasi yang lebih besar, sesuai dengan prinsip more pay for more prestige. Dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama juga perlu diterapkan agar tidak ada perbedaan yang dapat menimbulkan tindakan tidak disiplin.
8. Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk memegang wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegatin of authority). Tanggung jawab terakhir terletak pada orang yang memegang wewenang tertinggi atau disebut dengan manajer puncak.
9. Hierarki (Hierarchy)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas maka akan menimbulkan hierarki. Hierarki diukur dari wewenang terbesar yang ada pada manjer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. Dengan adanya hierarki, karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
10. Tata Tertib (Order)
Pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau, sehingga ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, atasan maupun bawahan, memiliki disiplin yang tinggi.
11. Keadilan (Equity)
Keadilan yang diiringi dengan kejujuran merupakan salah satu syarat utama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Hal ini berkaitan dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena ia memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang baik dan jujur akan menggunakan wewenang dengan sebaik-baiknya untuk malakukan keadilan dan kejujuran pada bawahan dan organisasinya.
12. Stabilitas Masa Jabatan Karyawan (Stability of Tenure of Personnel)
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud dengan adanya disiplin kerja yang baik dan tertib dalam kegiatan. Namun diperlukan waktu bagi karyawan untuk menyesuaikan diri pada jabatannya yang baru dan untuk mencapai penuaian tugas yang cukup baik.
13. Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa mengandung arti menghargai orang lain. Oleh karena itu prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai karena pada hakikatnya manusia butuh penghargaan. Prakarsa timbul dari dalam siri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan sesuatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian, dan pengalaman seseorang. Seorang manajer yang bijak tentu akan menerima dengan senang hati prakarsa-prakarsa yang dilahirkan oleh karyawannya.
14. Semangat Kesatuan (Esprits de Corps)
Kerjasama kelompok dan komunikasi yang baik adalah prinsip untuk tercapainya keharmonisan. Semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain begitu juga sebaliknya. Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan yang dapat menimbulkan semangat kerjasama yang baik. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprits de corps), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan menimbulkan perpecahan (friction de corps) dan akan membawa bencana.
Sumber: www.wikipedia.org
Jumat, 28 November 2014
Sarana Manajemen
Dalam proses mencapai suatu tujuan pasti diperlukan alat-alat atau sarana. Sarana merupakan syarat suatu usaha untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan. Demikian juga manajemen. Dalam manajemen sarana tersebut dikenal sebagai 6M, yaitu man, money, material, machine, method, dan market.
1. Man
Hal pertama yang diperlukan tentu saja manusia sebagai sumber daya dalam organisasi. Manusia adalah faktor yang paling menentukan dalam manajemen. Manusia yang membuat tujuan dan manusia juga yang melakukan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Orang-orang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan sehingga terbentuklah manajemen.
2. Money
Uang adalah alat tukar dan alat pengukur nilai. Uang merupakan salah satu unsur penting dan tidak dapat diabaikan karena harus diperhitungkan secara rasional. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar di perusahaan. Hal ini akan berhubungan dengan berapa jumlah uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji para tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai dalam suatu organisasi.
3. Material
Bahan-bahan yang diperlukan dalam perusahaan terdiri dari bahan setengah jadi dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya, juga dibutuhkan bahan-bahan sebagai salah satu sarana penunjang. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan. Tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Machine
Mesin digunakan untuk mengolah bahan-bahan yang akan digunakan dalam perusahaan yang tidak dapat ditangani sendiri oleh manusia. Mesin dapat memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
5. Method
Merupakan suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagi pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Jika metode yang digunakan sudah baik namun orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman, maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian peran utama dari manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market
Pasar adalah tempat dimana sebuah organisasi menyebarluaskan (menjual) produknya. Pemasaran produk sangat penting agar organisasi dapat berjalan dan berkembang. Jika produk tidak laku tentu saja proses produksi akan terhenti dan proses kerja tidak akan berlangsung yang akhirnya perusahaan tersebut akan bangkrut. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen yang dituju.
Sumber: http://www.academia.edu/5415980/Pengertian_Manajemen_Management_dan_Manajer_Manager_
1. Man
Hal pertama yang diperlukan tentu saja manusia sebagai sumber daya dalam organisasi. Manusia adalah faktor yang paling menentukan dalam manajemen. Manusia yang membuat tujuan dan manusia juga yang melakukan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Orang-orang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan sehingga terbentuklah manajemen.
2. Money
Uang adalah alat tukar dan alat pengukur nilai. Uang merupakan salah satu unsur penting dan tidak dapat diabaikan karena harus diperhitungkan secara rasional. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar di perusahaan. Hal ini akan berhubungan dengan berapa jumlah uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji para tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai dalam suatu organisasi.
3. Material
Bahan-bahan yang diperlukan dalam perusahaan terdiri dari bahan setengah jadi dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya, juga dibutuhkan bahan-bahan sebagai salah satu sarana penunjang. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan. Tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Machine
Mesin digunakan untuk mengolah bahan-bahan yang akan digunakan dalam perusahaan yang tidak dapat ditangani sendiri oleh manusia. Mesin dapat memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
5. Method
Merupakan suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagi pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Jika metode yang digunakan sudah baik namun orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman, maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian peran utama dari manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market
Pasar adalah tempat dimana sebuah organisasi menyebarluaskan (menjual) produknya. Pemasaran produk sangat penting agar organisasi dapat berjalan dan berkembang. Jika produk tidak laku tentu saja proses produksi akan terhenti dan proses kerja tidak akan berlangsung yang akhirnya perusahaan tersebut akan bangkrut. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen yang dituju.
Sumber: http://www.academia.edu/5415980/Pengertian_Manajemen_Management_dan_Manajer_Manager_
Selasa, 25 November 2014
Bentuk-bentuk Organisasi
1. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Merupakan organisasi yang sudah sangat tua dan dalam bentuk yang sederhana. Digunakan di kalangan militer dengan ciri jumlah karyawan yang sedikit dan saling kenal, struktur organisasi relatif kecil, serta spesialisasi yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kelebihann:
- Kesatuan komando terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan
- Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi hanya sedikit
- Rasa solidaritas antarkaryawan cenderung tinggi karena saling mengenal
Kekurangan:
- Seluruh organisasi bergantung hanya pada satu pimpinan maka apabila pimpinan tersebut berhalangan maka jalannya organisasi akan tersendat
- Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis
- Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas
2. Organisasi Fungsional (F.W. Taylor)
Merupakan suatu bentuk organisasi yang tidak memiliki bawahan yang jelas, karena setiap pimpinan mempunyai wewenang untuk memberikan komando selama masih ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Kelebihan:
- Pembagian tugas jelas
- Spesialisasi karyawan dapat digunakan dan dikembangkan dengan maksimal
- Menggunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya
Kekurangan:
- Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty
- Sulit melaksanakan koordinasi karena karyawan cenderung lebih mementingkan bidangnya
3. Organisasi Garis dan Staff (Harrington Emerson)
Merupakan organisasi besar dengan daerah kerja yang luas. Mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Memiliki tenaga ahli lebih dari satu untuk memberi nasihat atau saran.
Kelebihan:
- Dapat digunakan pada organisasi besar
- Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya tenaga ahli yang mendukung
- Perwujudan "the right man in the right place" lebih mudah terlaksana
Kekurangan:
- Solidaritas sulit terbangun sehingga dapat terjadi tidak saling kenal antar sesama karyawan
- Kesulitan dalam bidang koordinasi antardivisi atau departemen karena susunan organisasi yang kompleksitas
4. Organisasi Fungsional dan Staff
Merupakan gabungan antara dua bentuk, organisasi fungsional dan organisasi staff. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki juga sama seperti organisasi fungsional dan organisasi staff.
Merupakan organisasi yang sudah sangat tua dan dalam bentuk yang sederhana. Digunakan di kalangan militer dengan ciri jumlah karyawan yang sedikit dan saling kenal, struktur organisasi relatif kecil, serta spesialisasi yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kelebihann:
- Kesatuan komando terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan
- Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi hanya sedikit
- Rasa solidaritas antarkaryawan cenderung tinggi karena saling mengenal
Kekurangan:
- Seluruh organisasi bergantung hanya pada satu pimpinan maka apabila pimpinan tersebut berhalangan maka jalannya organisasi akan tersendat
- Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis
- Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas
2. Organisasi Fungsional (F.W. Taylor)
Merupakan suatu bentuk organisasi yang tidak memiliki bawahan yang jelas, karena setiap pimpinan mempunyai wewenang untuk memberikan komando selama masih ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Kelebihan:
- Pembagian tugas jelas
- Spesialisasi karyawan dapat digunakan dan dikembangkan dengan maksimal
- Menggunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya
Kekurangan:
- Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty
- Sulit melaksanakan koordinasi karena karyawan cenderung lebih mementingkan bidangnya
3. Organisasi Garis dan Staff (Harrington Emerson)
Merupakan organisasi besar dengan daerah kerja yang luas. Mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Memiliki tenaga ahli lebih dari satu untuk memberi nasihat atau saran.
Kelebihan:
- Dapat digunakan pada organisasi besar
- Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya tenaga ahli yang mendukung
- Perwujudan "the right man in the right place" lebih mudah terlaksana
Kekurangan:
- Solidaritas sulit terbangun sehingga dapat terjadi tidak saling kenal antar sesama karyawan
- Kesulitan dalam bidang koordinasi antardivisi atau departemen karena susunan organisasi yang kompleksitas
4. Organisasi Fungsional dan Staff
Merupakan gabungan antara dua bentuk, organisasi fungsional dan organisasi staff. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki juga sama seperti organisasi fungsional dan organisasi staff.
Senin, 17 November 2014
Lingkungan Organisasi Manajemen
Lingkungan organisasi adalah semua unsur dari dalam maupun luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi.
Lingkungan diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1.) Lingkungan Internal
Merupakan suatu kondisi yang berada di dalam organisasi yang dapat mempengaruhi.
Meliputi: Karyawan, manajer, dan budaya organisasi.
2.) Lingkungan Eksternal
Merupakan segala sesuatu yang berada di luar batasan organisasi yang berpotensi mempengaruhi.
Jika disimpulkan dari pendapat dua orang tokoh, A.F. Stoner dan T. Hani Handoko, lingkungan eksternal dibagi menjadi dua unsur:
a.) Lingkungan Mikro (Lingkungan Khusus)
Yaitu lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap organisasi (Direct Action).
Faktor:
- Pesaing
Dengan persaingan yang dihadapi dapat diketahui posisi persaingannya sehingga berpotensi untuk meningkatkan serta memperbaiki sistem operasinya.
- Langganan
Dapat berupa perseorangan atau lembaga, seperti sekolah dan kantor pemerintah.
- Penyedia
Setiap organisasi sangat bergantung pada sumber daya untuk memenuhi kebutuhan produksi.
- Lembaga-lembaga Keuangan
Macam-macam lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan asuransi dibutuhkan untuk menjaga dan memperluas kegiatan organisasi.
- Pasar Tenaga Kerja
Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan yang cakap, yang memiliki berbagai macam keterampilan, kemampuan, dan pengalaman, merupakan modal bagi perusahaan untuk sukses.
- Perwakilan Pemerintah
Dibutuhkan untuk menetapkan peraturan, prosedur perizinan, dan pembatasan lain untuk melindungi masyarakat sekitar.
b.) Lingkungan Makro (Lingkungan Umum)
Yaitu lingkungan yang tidak berpengaruh langsung terhadap organisasi (Indirect Action).
Faktor:
- Perkembangan teknologi
- Ekonomi
- Lingkungan sosial kebudayaan
- Politik dan hukum
Lingkungan diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1.) Lingkungan Internal
Merupakan suatu kondisi yang berada di dalam organisasi yang dapat mempengaruhi.
Meliputi: Karyawan, manajer, dan budaya organisasi.
2.) Lingkungan Eksternal
Merupakan segala sesuatu yang berada di luar batasan organisasi yang berpotensi mempengaruhi.
Jika disimpulkan dari pendapat dua orang tokoh, A.F. Stoner dan T. Hani Handoko, lingkungan eksternal dibagi menjadi dua unsur:
a.) Lingkungan Mikro (Lingkungan Khusus)
Yaitu lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap organisasi (Direct Action).
Faktor:
- Pesaing
Dengan persaingan yang dihadapi dapat diketahui posisi persaingannya sehingga berpotensi untuk meningkatkan serta memperbaiki sistem operasinya.
- Langganan
Dapat berupa perseorangan atau lembaga, seperti sekolah dan kantor pemerintah.
- Penyedia
Setiap organisasi sangat bergantung pada sumber daya untuk memenuhi kebutuhan produksi.
- Lembaga-lembaga Keuangan
Macam-macam lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan asuransi dibutuhkan untuk menjaga dan memperluas kegiatan organisasi.
- Pasar Tenaga Kerja
Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan yang cakap, yang memiliki berbagai macam keterampilan, kemampuan, dan pengalaman, merupakan modal bagi perusahaan untuk sukses.
- Perwakilan Pemerintah
Dibutuhkan untuk menetapkan peraturan, prosedur perizinan, dan pembatasan lain untuk melindungi masyarakat sekitar.
b.) Lingkungan Makro (Lingkungan Umum)
Yaitu lingkungan yang tidak berpengaruh langsung terhadap organisasi (Indirect Action).
Faktor:
- Perkembangan teknologi
- Ekonomi
- Lingkungan sosial kebudayaan
- Politik dan hukum
Sabtu, 15 November 2014
Organisasi dalam Manajemen
Unsur Organisasi:
1. Wadah untuk bekerja sama
2. Terdiri atas sedikitnya dua orang
3. Setiap anggota mempunyai kedudukan dan tugas yang jelas
4. Terdapat tujuan tertentu
Dari keempat unsur di atas dapat disimpulkan bahwa definisi organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang sama dimana setiap orang memiliki tugas serta tanggung jawab masing-masing.
Organisasi Formal
Memiliki suatu struktur organisasi, pembagian tugas, tujuan, serta wewenang yang jelas dan dijalankan dengan tersusun dan terencana.
Contoh: - Perseroan Terbatas
- Badan Pemerintah
- Universitas
Organisasi Informal
Memiliki tujuan bersama yang dijalankan secara sadar maupun tidak sadar, bahkan kadang tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh: - Pertemuan makan malam bersama yang tidak resmi
Sumber: www.slideshare.net/ayudiah775
Senin, 10 November 2014
Pengertian serta Fungsi Dasar Manajemen
Pengertian
Manajemen
Manajemen diartikan sebagai aktivitas
pengendalian dan perencanaan suatu sumber daya melalui kerjasama dengan
sejumlah orang atau organisasi agar dapat mencapai tujuan dengan tepat dan
sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan atau sasaran dalam manajemen harus
efektif dan dan efisien, maksudnya adalah tujuan dicapai sesuai dengan
perencanaan serta tugas dilaksanakan dengan benar dan sesuai jadwal.
Fungsi dasar manajemen:
1. Memotivasi
Memberikan
sugesti atau dorongan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
2. Perencanaan
Membuat dan
menjelaskan cara pelaksanaan tugas serta fokus mempertahankan tujuan agar
berhasil dicapai.
3. Pengorganisasian
Memberikan
tugas kepada masing-masing individu untuk menjalankan rencana.
4. Mengontrol
Mengatur jadwal
serta mengendalikan performa dari setiap individu dalam melaksanakan tugas dan
aksi selanjutnya.
5. Mempengaruhi
Membimbing
tiap-tiap individu agar lebih terarah dan mencapai tujuan sesuai target.
Sumber:
http://syariflima.blogspot.com/
Pengertian Manajemen
Langganan:
Postingan (Atom)